BP-PIP DEKOPIN Diresmikan, Menteri Koperasi Ferry Juliantono Dorong Kebangkitan Gerakan Koperasi Nasional
Jakarta, 9 Oktober 2025 | TKBM News —Gerakan koperasi nasional memasuki babak baru. Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) secara resmi mengukuhkan Struktur dan Personil Badan Pengelola Pusat Informasi Perkoperasian (BP-PIP) masa bakti 2025–2030, sekaligus meluncurkan kembali Majalah PIP, di Hotel Horison Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam (8/10).
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Koperasi RI Ferry Juliantono, Wamendes PDT RI Ahmad Riza Patria, Penasehat Dekopin Jenderal Maruli Simanjuntak, Ketua Umum Dekopin Bambang Haryadi, Ketua Harian Dekopin Priskhianto, Bendahara Umum Dekopin Putri Zulkifli Hasan serta jajaran pengurus dan tokoh koperasi nasional dari berbagai daerah. Momen ini menjadi simbol kebangkitan kembali peran informasi, edukasi, dan advokasi dalam gerakan koperasi Indonesia.
BP-PIP, Motor Baru Informasi dan Edukasi Koperasi
Mengaktifkan kembali BP-PIP merupakan langkah strategis Dekopin untuk memperkuat fungsi komunikasi publik dan penyebaran informasi tentang koperasi di seluruh Indonesia. Lembaga ini bertugas mengelola pusat data, dokumentasi, serta publikasi kegiatan koperasi secara nasional.
Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi Publik dan Sosialisasi Dekopin, Teguh Eko Prastyono, menjelaskan bahwa BP-PIP diharapkan mampu memperkuat jaringan komunikasi lintas sektor.
“Melalui BP-PIP kita ingin mengangkat kembali citra koperasi sebagai soko guru ekonomi bangsa, dengan pendekatan informasi yang terbuka dan modern,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dekopin Bambang Haryadi menegaskan bahwa pengaktifan kembali BP-PIP menjadi momentum penting untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap gerakan koperasi.
“BP-PIP akan menjadi pusat data, media publikasi, sekaligus ruang edukasi publik tentang peran koperasi dalam perekonomian nasional,” jelas Bambang.
Menkop Ferry: Koperasi Harus Jadi Kekuatan Ekonomi Besar
Dalam sambutannya, Menteri Koperasi RI Ferry Juliantono menegaskan pentingnya BP-PIP sebagai motor penggerak informasi dan kebangkitan koperasi nasional.
Ia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar pada penguatan koperasi sebagai wadah persatuan ekonomi rakyat.
“Sesuai dengan semangat Bapak Presiden, yang kecil-kecil ini harus bersatu di bawah koperasi. Kita ingin lahir koperasi-koperasi yang hebat, tangguh, dan profesional,” ujar Ferry.
Ferry juga memastikan dukungan penuh pemerintah terhadap langkah Dekopin, melalui sinergi program, dukungan anggaran, dan kolaborasi kelembagaan, agar koperasi mampu menjadi kekuatan ekonomi baru yang mandiri dan modern.
Era Baru : Koperasi Kini Bisa Kelola Tambang hingga 2.500 Hektare
Salah satu poin menarik dalam kegiatan ini adalah kebijakan baru yang memberi ruang bagi koperasi untuk mengelola tambang dan mineral hingga 2.500 hektare.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2025, sebagai perubahan atas PP No. 96 Tahun 2021.
“Ini sejarah baru bagi gerakan koperasi. Untuk pertama kalinya koperasi diberi ruang mengelola sumber daya alam dalam skala besar,” ungkap Ferry.
Kementerian Koperasi akan menyiapkan petunjuk teknis dan mekanisme verifikasi ketat, agar hanya koperasi yang sehat dan profesional yang mendapatkan izin tersebut.
Ketua Umum Dekopin Bambang Haryadi menambahkan bahwa Dekopin siap mendukung kebijakan ini dengan prinsip transparansi dan kehati-hatian.
Arah Baru: Coop University dan Coop Bank
Menteri Koperasi RI diminta oleh Yayasan Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN) untuk memberdayakan Universitas IKOPIN agar pendidikan perkoperasian di Indonesia semakin berkualitas dan terarah. Hal ini dinilai penting karena pendidikan menjadi salah satu pilar utama dalam memperkuat gerakan koperasi di Indonesia.
Ferry melanjutkan, bahwa pemerintah saat ini tengah mendorong Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) agar dapat bertransformasi menjadi bank khusus koperasi. Upaya ini dilakukan mengingat pentingnya peran lembaga pembiayaan dalam menunjang kemandirian koperasi di masa mendatang.
“Dulu pernah ada Bank Bukopin yang didirikan oleh gerakan koperasi, namun kini telah dimiliki oleh investor asing. Oleh karena itu, sudah saatnya koperasi harus kembali memiliki banknya sendiri,” ujarnya.
Dekopin menyambut positif gagasan tersebut. Bambang Haryadi menyebut, rencana ini sejalan dengan visi modernisasi dan regenerasi kader koperasi.
BP-PIP nantinya akan menjadi corong komunikasi publik yang mengawal pengembangan dua lembaga tersebut melalui kanal digital, media sosial, podcast, dan jaringan informasi nasional.
Semangat Kebersamaan Menuju Koperasi Modern
Kehadiran BP-PIP diharapkan menjadi tonggak baru sinergi antara pemerintah, Dekopin, dan masyarakat koperasi di seluruh Indonesia.
Dengan dukungan teknologi informasi yang adaptif, gerakan koperasi kini menapaki era baru — lebih profesional, inklusif, dan berdaya saing global.
“Koperasi bukan hanya lembaga ekonomi, tetapi gerakan sosial yang menumbuhkan solidaritas dan kemandirian bangsa,” tutup Bambang Haryadi.
Reporter: Ki Ageng Sambung Bhadra Nusantara
Editor: Tim Redaksi TKBM News