Kebangkitan Spiritual dan Pergeseran Energi: Gelombang Energi Penyembuhan Untuk Bumi

Kebangkitan Spiritual dan Pergeseran Energi: Gelombang Energi Penyembuhan Untuk Bumi

Jakarta, 6 September 2025, TKBM News –  Tahun 2025 perlahan menuju akhirnya. Tahun ini tidak hanya tercatat dalam kalender peradaban, tetapi juga dalam perjalanan batin bangsa. Ia hadir sebagai pintu gerbang besar bagi perubahan yang menguji daya tahan, menyingkap kesadaran, sekaligus menawarkan peluang emas untuk kebangkitan. Indonesia, dengan segala dinamikanya baik politik, ekonomi, sosial, dan spiritual sedang berada di pusaran energi yang menuntut perubahan, perbaikan dan penyelarasan baru.

Di balik gemuruh transisi kepemimpinan dan turbulensi politik, sesungguhnya sedang terjadi pergeseran energi yang mendalam. Energi lama yang berakar pada korupsi, kolusi, dan nepotisme perlahan terkikis oleh gelombang baru yang membawa perubahan, pembersihan dan keterbukaan. Seperti firman Allah SWT:

“Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)

Proses ini memang penuh guncangan, seperti badai yang mengguncang samudra, tetapi badai ini bukan kehancuran, melainkan pertanda pembersihan menuju perbaikan. Pemimpin-pemimpin baru dengan kesadaran tinggi akan muncul, membawa visi yang tidak hanya berbasis materi, tetapi juga spiritual; sebuah keseimbangan antara dunia lahiriah dan batiniah.

Konflik, baik yang terlihat di dunia fisik, dunia maya maupun yang terjadi di ranah astral, adalah pertempuran energi lama dengan energi baru. Pertempuran ini terasa sangat keras, bahkan menyakitkan. Namun, di baliknya tersimpan rahasia kebangkitan dan pembersihan. Sebab Allah SWT mengingatkan:

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6)

Seperti bara api yang membakar kegelapan, konflik itu akan menyingkapkan pencerahan. Inilah cara semesta mengajarkan bangsa untuk melepaskan keterikatan pada ilusi, agar masyarakat dapat bangkit menuju kesadaran yang lebih tinggi.

Baca Juga  123 Ribu Triliun Keuntungan Belanda Selama Menjajah Indonesia

Dalam ranah energi bumi, Indonesia berada di garis depan. Vulkanisme, gempa bumi, dan perubahan iklim yang semakin nyata bukan sekadar fenomena alam, melainkan juga cermin dari gejolak batin manusia yang belum selaras dengan jagat raya. Seleksi alam sedang berproses, melakukan pembersihan energetiknya. Air, tanah, dan udara meminta keseimbangan baru. Firman Allah SWT:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah SWT menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)

Sektor energi, khususnya energi terbarukan, menjadi simbol nyata dari gelombang penyembuhan ini. Peralihan dari energi kotor menuju energi bersih adalah gambaran dari proses batin manusia yang meninggalkan keangkaramurkaan menuju kebaikan.

Ekonomi Indonesia pun akan diuji dengan krisis yang sejatinya adalah siklus pembersihan. Resesi bukan sekadar angka yang jatuh di pasar, melainkan tanda bahwa energi ketidakseimbangan finansial harus dibersihkan. Dari pembersihan ini akan lahir ekonomi baru yang lebih berfokus pada kesejahteraan bersama. Allah SWT berfirman:

“Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah SWT, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. At-Talaq: 2-3)

Spiritualitas masyarakat Indonesia perlahan memasuki fase kebangkitan. Semakin banyak individu mencari jalan kembali ke dalam: keheningan batin, meditasi, penyembuhan energi, dan kebijaksanaan universal. Ini adalah tanda bahwa bangsa sedang bergerak menuju vibrasi yang lebih tinggi.

Masa depan Indonesia bukan semata tentang perubahan struktur politik atau pembangunan fisik, melainkan transformasi kesadaran kolektif. Jalan ini menuntut keterhubungan mendalam antara manusia dengan dirinya, sesamanya, leluhurnya, dan bumi tempatnya berpijak. Dengan menyeimbangkan kebijaksanaan tradisi leluhur dan kemajuan teknologi modern, Indonesia berpeluang menjadi mercusuar peradaban, bangsa yang memancarkan harmoni, pencerahan dan keberlanjutan.

Baca Juga  Adab Kedudukannya di Atas Ilmu, Adab yang Luhur Dapat Menjadi Penerang Jalan Bagi Banyak Orang

Kini, setiap individu dituntut untuk lebih sadar akan energi yang di pancarkan. Pikiran, ucapan, dan tindakan adalah gelombang energi yang membentuk realitas bersama. Bila energi positif dipupuk melalui syukur, kasih, dan kebijaksanaan, maka Indonesia akan melangkah ke depan sebagai bangsa yang kuat dan bercahaya. Firman Allah SWT menjadi penegas harapan ini:

“Sesungguhnya Allah SWT beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An-Nahl: 128)

Tahun 2025 bukanlah penutup, melainkan awal dari kebangkitan baru: kebangkitan spiritual yang menuntun bumi menuju penyembuhan dan umat manusia menuju kesadaran universal.

Nusantara Baru, Indonesia Maju

 

oleh : Ki Ageng Sambung Bhadra Nusantara