“Revolusi Sunyi dari Pelabuhan – Buruh Sekolah & Buruh Sarjana, Gerakan Cerdas SP TKBM Indonesia Menuju Nusantara Bangkit”
Dari Tanjung Priok, cahaya perubahan dimulai – buruh pelabuhan kini tak hanya kuat mengangkat beban, tapi juga siap mengangkat derajat lewat ilmu dan sertifikasi.
JAKARTA, 24 Mei 2025, TKBM News – Sebuah tonggak sejarah ditorehkan dari jantung nadi logistik nasional: Pelabuhan Tanjung Priok. Dalam rangka Puncak Rangkaian Kegiatan Milad ke-21 SP TKBM Indonesia pada 28 Mei 2025 , organisasi buruh pelabuhan terbesar di Indonesia ini dari Tanjung Priok meluncurkan program revolusioner “Buruh Sekolah dan Buruh Sarjana” —sebuah inisiatif yang akan mengubah wajah pekerja pelabuhan Indonesia, dari buruh angkut menjadi buruh berilmu.
Program ini menargetkan ribuan buruh pelabuhan dan keluarganya yang belum menyelesaikan pendidikan formal untuk melanjutkan pendidikan Paket B dan C, serta tahap awal membuka jalur kuliah sarjana untuk jurusan Hukum dan Komunikasi.
“Di saat dunia berbicara tentang revolusi industri 5.0, kami buruh pelabuhan juga tidak boleh ketinggalan. Kami ingin mencetak generasi buruh bersertifikat, profesional, dan intelektual,” tegas Subhan Hadil, Ketua Umum SP TKBM Indonesia sekaligus Koordinator Nasional Aliansi Buruh Pelabuhan Indonesia.
Buruh Bersuara : Mimpi Lama yang Kini Jadi Nyata
“Dulu ijazah jadi penghalang ambil sertifikasi. Sekarang saya ikut Paket C agar bisa ikut pelatihan resmi,” ujar Deni, buruh pelabuhan yang kini kembali sekolah di usia 39 tahun.
“Saya akan kuliah hukum supaya bisa bantu buruh lain. Saya ingin jadi pendamping hukum bagi sesama,” kata Rauf, peserta Program Buruh Sarjana.
Lebih dari Sekadar Sekolah : Ini Gerakan Bangsa
Program ini bukan sekadar kegiatan pendidikan, melainkan bagian dari strategi besar peningkatan skill dan kesejahteraan buruh, sekaligus mendukung upaya pemerintah mencapai standar upah internasional dan menyiapkan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Ajakan untuk Negara dan Dunia Usaha : CSR dan Beasiswa untuk Buruh Pelabuhan
SP TKBM Indonesia mengajak seluruh pemangku kepentingan —pemerintah, BUMN, pelaku industri logistik, dan perusahaan bongkar muat— untuk bersinergi melalui beasiswa, CSR pendidikan, dan program Bapak Asuh Pendidikan.
“Kalau buruh naik kelas, pelabuhan pun naik kelas. Pendidikan bukan soal gelar, tapi harga diri bangsa,” tutup Subhan.
#BuruhSekolah #BuruhSarjana #TKBMIndonesia #RevolusiPelabuhan #IndonesiaEmas2045
