8 Oktober 2025 Dimulai Pelaksanaan Pendidikan Buruh Pelabuhan : SP TKBM Indonesia Resmi Jalankan Program “Buruh Sekolah & Buruh Sarjana”

8 Oktober 2025 Dimulai Pelaksanaan Pendidikan Buruh Pelabuhan : SP TKBM Indonesia Resmi Jalankan Program “Buruh Sekolah & Buruh Sarjana”

Gerakan Peradaban Peningkatan Pendidikan dan Skill Menuju Buruh Naik Kelas

foto dok : orientasi awal persiapan Pelaksanaan Program Buruh Sekolah & Buruh Sarjana

 

Jakarta, 8 Oktober 2025, TKBM.News  — Sebuah babak baru peradaban buruh pelabuhan resmi dimulai. Serikat Pekerja Tenaga Kerja Bongkar Muat Indonesia (SP TKBM Indonesia) meluncurkan pada 28 Mei 2025 dan memulai pelaksanaan Program Buruh Sekolah & Buruh Sarjana pada 8 Oktober 2025 — gerakan pendidikan dan peningkatan keterampilan yang menjadi tonggak penting menuju “Buruh Naik Kelas” di seluruh pelabuhan Indonesia.

Program ini menandai komitmen kuat SP TKBM Indonesia dalam memperjuangkan kesejahteraan anggota melalui pendidikan dan penguatan skill, dengan tujuan menjadikan buruh tidak hanya tangguh dalam bekerja, tetapi juga cerdas, mandiri, dan berdaya saing.

Tahap awal pelaksanaan program telah dimulai di Pelabuhan Tanjung Priok serta Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung dan Marunda, dengan sasaran utama anggota SP TKBM Indonesia beserta anak dan keluarga mereka.
Jumlah peserta lebih dari 5000 buruh pelabuhan  dan kawasan Berikat maupun pergudangan.di Jakarta Utara  dan  yang telah terdaftar pada pelaksanaan tahap pertama meliputi :

  • Program Paket A (setara SD): 40 peserta
  • Program Paket B (setara SMP): 40 peserta
  • Program Paket C (setara SMA): 40 peserta
  • Program Buruh Sarjana: 80 peserta

Seluruh kegiatan belajar dilaksanakan bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang telah terakreditasi oleh Dinas Pendidikan dan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara, serta peserta terdaftar resmi dalam sistem Dapodik nasional.

Ketua Umum Pimpinan Pusat SP TKBM Indonesia, Subhan Hadil, M.A., menegaskan bahwa peluncuran program ini merupakan langkah strategis untuk membangun peradaban baru buruh pelabuhan melalui pendidikan.

“Pendidikan adalah jalan peradaban untuk meningkatkan skill dan kesejahteraan buruh pelabuhan. Melalui pendidikan, buruh tidak hanya bekerja dengan otot, tetapi juga dengan pikiran dan pengetahuan. Inilah langkah nyata agar buruh benar-benar naik kelas,” tegas Subhan Hadil.

SP TKBM Indonesia juga menetapkan target hingga tahun 2027 untuk melahirkan minimal 80 sarjana buruh pelabuhan Tanjung Priok yang juga akan memiliki sertifikasi kompetensi keahlian berstandar internasional.
Dengan pencapaian tersebut, diharapkan pendapatan dan kesejahteraan buruh pelabuhan meningkat secara signifikan, seiring bertambahnya kemampuan dan daya saing individu.

Baca Juga  Ulama Jakarta Suarakan Kepedulian atas Krisis Air: “Air Adalah Sumber Kehidupan dan Peradaban”

Sementara itu, 120 buruh pelabuhan yang kini mengikuti pendidikan tingkat SD, SMP dan SMA (Paket A, B dan C) menjadi pionir awal dari kebangkitan pendidikan di lingkungan buruh. Mereka diharapkan menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi rekan kerja serta keluarga buruh lainnya untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan, khususnya dalam bidang bongkar muat modern dan logistik pelabuhan.

“Kami ingin membangun ekosistem pendidikan buruh yang inklusif. Belajar bisa dilakukan tanpa meninggalkan pelabuhan. Kami siapkan kelas malam, sistem daring, dan dukungan beasiswa agar tidak ada buruh yang tertinggal,” ujar Andris Junus Ketua Badan Pendidikan & Pelatihan TKBM Indonesia.

SP TKBM Indonesia mengajak seluruh pihak — mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, dunia industri, hingga BUMN dan perusahaan swasta — untuk turut mendukung gerakan pendidikan buruh ini.
Karena di balik setiap buruh yang kembali bersekolah, tersimpan harapan besar bagi masa depan keluarga dan bangsa.

“Ketika buruh bersekolah, itu bukan hanya peningkatan individu, tapi kebangkitan sosial. Pendidikan buruh adalah investasi peradaban bangsa,” pungkas Subhan Hadil.

Dengan semangat “Gerakan Peradaban Buruh Pelabuhan”, SP TKBM Indonesia berkomitmen melanjutkan langkah ini ke seluruh pelabuhan besar di Indonesia — agar setiap buruh memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, tumbuh, dan sejahtera.

 

Posting Terkait

Jangan Lewatkan