Presiden Prabowo Stop Impor Jagung, Beras, Gula, dan Garam pada 2025  Kebijakan Disambut Dukungan Luas dari Rakyat dan Petani

Presiden Prabowo Stop Impor Jagung, Beras, Gula, dan Garam pada 2025

Kebijakan Disambut Dukungan Luas dari Rakyat dan Petani

 

Jakarta, 2 Februari 2025, TKBM News — Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan kebijakan penghentian impor jagung, beras, gula, dan garam mulai tahun 2025. Langkah strategis ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis produksi dalam negeri.

Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan pangan dari hasil produksi petani lokal. “Kita tidak boleh lagi tergantung pada impor pangan. Jagung, beras, gula, dan garam harus sepenuhnya kita hasilkan dari tanah kita sendiri. Pemerintah akan memberikan dukungan penuh kepada para petani dan industri pangan dalam negeri untuk mewujudkan hal ini,” ujarnya.

Dukungan dari Badan Penggerak Ekonomi Indonesia

Ketua Badan Penggerak Ekonomi Indonesia, Subhan Hadil, menyampaikan dukungan penuh atas kebijakan tersebut. Menurutnya, kebijakan ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional, terutama bagi petani dan pelaku usaha sektor pangan.

“Kami menyambut baik keputusan Presiden Prabowo. Ini adalah langkah berani dan tepat untuk memperkuat kedaulatan pangan Indonesia. Dengan dukungan pemerintah yang intensif dalam hal teknologi pertanian, akses pembiayaan, serta pemasaran hasil panen, para petani akan semakin sejahtera dan mampu bersaing di pasar domestik,” ungkap Subhan Hadil dalam konferensi pers di Jakarta.

Antusiasme Petani dan Masyarakat

Kebijakan ini mendapat sambutan positif dari para petani di berbagai daerah. Salah satu petani jagung di Lampung, mengaku optimis bahwa penghentian impor akan meningkatkan harga jual hasil panen mereka. “Kalau impor dihentikan, hasil panen kami akan lebih dihargai. Harapannya pemerintah juga membantu soal distribusi dan teknologi,” ujarnya.

Baca Juga  Negara Harus Sita dan Ambil Alih Paksa PIK 1 dan 2 untuk Dijadikan Pantai Publik yang Bisa Dinikmati Warga Negara

Masyarakat pun menyambut kebijakan ini dengan antusias. Mereka berharap bahwa langkah ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani tetapi juga menstabilkan harga pangan di pasar domestik.

Komitmen Pemerintah

Sebagai tindak lanjut kebijakan ini, pemerintah telah menyiapkan berbagai program pendukung, termasuk pemberian subsidi pupuk, pelatihan teknologi pertanian modern, dan pembangunan infrastruktur irigasi. Menteri Pertanian menyatakan bahwa target swasembada pangan pada 2025 dapat tercapai dengan sinergi antara pemerintah, petani, dan sektor swasta.

Dengan kebijakan penghentian impor ini, Presiden Prabowo berharap Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya serta memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi petani dan seluruh rakyat Indonesia.