Beberapa Point Utama Pidato Kenegaraan Pertama Presiden Prabowo Subianto

 

Jakarta -TKBM News, Pidato Kenegaraan Pertama Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan pada 20 Oktober 2024 di Gedung MPR RI menekankan beberapa poin penting terkait tantangan bangsa dan visi ke depan untuk membangun Indonesia yang lebih mandiri dan bersatu. Berikut adalah beberapa poin utama dari pidato tersebut:

1. Korupsi Membahayakan Negara: Korupsi telah menjadi ancaman serius bagi kelangsungan negara dan harus diberantas dengan tegas.

2. Korupsi Merambah Semua Tingkatan Pejabat: Presiden menekankan bahwa korupsi terjadi di semua level pejabat, baik pusat maupun daerah.

3. Pengusaha Non-Nasionalis Terlibat Korupsi: Banyak pengusaha yang tidak memiliki semangat nasionalisme terlibat dalam praktik korupsi.

4. Pemberantasan Korupsi di Semua Bidang: Presiden menyerukan perlunya pemberantasan korupsi di segala sektor, tanpa pandang bulu.

5. Teladan dari Pejabat Tertinggi: Semua pejabat, terutama yang tertinggi, harus memberikan contoh sebagai pemimpin yang benar-benar bersih dan berintegritas.

6. Kritik Terhadap Statistik yang Menyesatkan: Presiden memperingatkan agar tidak mudah berpuas diri dengan angka statistik, mengingat masih banyak rakyat yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti sarapan dan pakaian sekolah.

7. Keberanian Mengakui Realitas: Kita harus berani mengakui kondisi nyata di Indonesia, termasuk kemiskinan yang masih terjadi di berbagai daerah.

8. Target Swasembada Pangan dalam 4-5 Tahun: Dalam waktu paling lambat lima tahun, Indonesia harus bisa mencapai swasembada pangan.

9. Kesiapan Swasembada Energi: Presiden juga menekankan pentingnya swasembada energi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan impor.

10. Pemanfaatan Sumber Energi Nabati, Air, dan Thermal: Sumber energi yang berasal dari tumbuhan, air, dan panas bumi harus dimaksimalkan.

11. Fokus pada Swasembada Energi: Pemerintah akan berkomitmen penuh untuk mencapai kemandirian di sektor energi.

Baca Juga  AKTIVIS’98 : KITA BUTUH HARMONI DAN ROMANTISME DALAM MEBANGUN INDONESIA

12. Subsidi yang Tepat Sasaran: Subsidi harus diberikan langsung kepada kepala keluarga agar manfaatnya benar-benar dirasakan.

13. Hilirisasi di Semua Lini Produksi: Proses hilirisasi di setiap sektor produksi harus didorong agar menciptakan nilai tambah ekonomi.

14. Pentingnya Nilai Tambah: Kita harus menciptakan nilai tambah dalam setiap proses produksi, tidak hanya menjual bahan mentah.

15. Pentingnya Kerja Sama dan Kepemimpinan yang Tidak Terpecah Belah: Presiden menekankan pentingnya kerjasama dan kepemimpinan yang mempersatukan, bukan yang suka bertengkar.

16. Demokrasi yang Santun dan Sesuai Budaya Indonesia: Demokrasi di Indonesia haruslah yang santun dan sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia.

17. Demokrasi yang Tanpa Kebencian dan Maki-maki: Presiden menginginkan demokrasi yang mengkritik tanpa harus mencaci maki dan tidak berisi kebencian.

18. Kebutuhan Rakyat Akan Sandang, Pangan, dan Papan: Setiap pemimpin harus memastikan rakyat memiliki akses yang cukup terhadap sandang, pangan, dan papan.

19. Pemimpin untuk Rakyat, Bukan untuk Kepentingan Pribadi: Setiap pemimpin harus bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan untuk keluarga atau kerabat sendiri.

20. Kebebasan dari Rasa Takut, Kemiskinan, dan Kebodohan: Rakyat Indonesia harus bebas dari rasa takut, kemiskinan, kebodohan, dan hal-hal lainnya yang menghambat kemerdekaan sejati.

21. Masalah Sosial di Usia Senja: Presiden menyoroti kondisi beberapa rakyat berusia lanjut yang masih harus bekerja keras seperti menarik becak, menandakan bahwa bangsa ini belum sepenuhnya merdeka.

22. Jaga Kekayaan Alam Indonesia: Kekayaan sumber daya alam Indonesia harus dijaga dan jangan dijual murah ke luar negeri.

23. Persatuan sebagai Kekuatan Bangsa: Bangsa ini harus bersatu untuk mencapai cita-cita besar.

24. Politik Luar Negeri yang Bebas Aktif: Indonesia akan tetap menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif dan menjadi tetangga yang baik dalam hubungan internasional.

Baca Juga  Nusantara Tanah Keramat